Rancangan Sistem Fertigasi Mikro Untuk Petani Berlahan Sempit

Artikel Teknologi Fertigasi   Oleh : Paktani Hydrofarm

Upaya melawan kemiskinan dan memenuhi kebutuhan hidup manusia di dunia yang telah mengalami kelangkaan sumber dayaair diperlukan pendekatan baru untuk pembangunan pertanian dan pembangunan ekonomi. Jutaan petani miskin, sulit untuk mengakses air dan teknologi irigasi untuk digunakan secara efisien dan produktif di lahannya yang sempit. Sistem fertigasi mikro yang telah dirancang untuk berbagai kisaran ukuran lahan dan tingkat pendapat petani dapat digunakan sebagai pintu masuk ke sistem pertanian modern yang lebih menguntungkan. Sistem fertigasi mikro juga mempunyai prospek untuk meningkatkan produktivitas lahan dan pendapatan petani miskin.

Prakarsa dari sistem fertigasi mikro sangat ambisius dan akan diperlukan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, lembaga penelitian, organisasi non pemerintah dan yayasan. Kami percaya prakarsa ini akan lebih konstruktif dan responsive untuk mengentaskan kemiskinan, kelaparan di daerah yang mengalami kelangkaan sumber daya air.

Tantangan pembangunan pertanian sekarang dan masa mendatang adalah kelangkaan dan kompetisi air. Di Indonesia kelangkaan air telah dirasakan pada beberapa wilayah khususnya pada musim kemarau, sehingga petani tidak dapat bercocok tanam karena kekeringan, dan gagal panen karena air tidak tersedia lagi dari sumbernya. Kompetisi air dapat dilihat dari permintaan akan air untuk tujuan selain irigasi seperti industri, tenaga hidro, penggunaan domestik, dan untuk perlindungan lingkungan, telah berkembang dengan cepat.

Bahkan kebutuhan untuk sektor pertanian telah bergeser prioritasnya setelah kebutuhan sektor domestik dan sektor industri. Di samping itu juga sumber daya air sudah tercemar, baik sumber daya air permukaan maupun air tanah yang disebabkan oleh pemakaian kimia pertanian (pupuk buatan dan pestisida), limbah industri, dan limbah perkotaan.

Salah satu jenis irigasi yang menggunakan pipa adalah irigasi tetes. Namun dalam penerapan irigasi tetes di lapangan masih ditemui banyak kendala, terutama biaya investasi awal yang cukup tinggi, membutuhkan pengetahuan dan keterampilan teknik dalam perencanaan, pengoperasian, dan pemeliharaan.

Sementara itu pada sistem irigasi tetes pupuk langsung diberikan melalui air irigasi yang dipandang lebih efisien dan dikenal dengan istilah fertigasi. Hambatan yang muncul adalah semakin mahalnya bahan-bahan kimia yang digunakan dan diperlukan pengetahuan khusus untuk memformulasikannya. Salah satu alternatif untuk mengatasi hal ini kami Paktani Hydrofarm berupaya terus untuk membuat Nutrisi/ sebagai pupuk untuk kebutuhan sistem fertigasi dengan biaya yang cukup terjangkau, komposisi unsur haranya lebih lengkap serta tidak terjadinya penggumpalan dan pengendapan yang berlebihan.

Untuk pengembangan teknologi irigasi dan pengelolaan air di tingkat usaha tani yang lebih efisien serta penggunaan sumber daya yang ramah lingkungan, telah dirancang sistem fertigasi mikro. Teknologi sistem fertigasi mikro adalah teknologi irigasi dan teknologi pemupukan dimana pemakaian air dan pupuk langsung diberikan secara bersamaan secara lambat dan teratur yang langsung diberikan ke daerah perakaran melalui rancangan jaringan  pipa plastik yang ekonomis dengan debit penetes yang rendah sehingga hemat dalam pemakaian air dan efisien dalam penggunaan pupuk.

Sistem fertigasi mikro yang telah dirancang dan dikembangkan ini mempunyai beberapa kriteria tambahan seperti menggunakan komponen lokal, murah sehingga terjangkau oleh petani dan cepat pengembalian modal investasi. Rancangannya sederhana dan tidak membutuhkan pengetahuan khusus untuk merakitnya karena tidak menggunakan komponen-komponen tambahan. Sistem fertigasi mikro yang dirancang dapat memberikan keseragaman debit air yang relatif sama ke masing-masing tanaman selama periode irigasi.

Prospek pengembangan sistem fertigasi mikro terbuka luas untuk dipasarkan dengan perkembangan spectrum dari sistem fertigasi mikro pada berbagai tingkat pendapatan dan ukuran lahan. Ada dua paket teknologi yang telah dikembangkan dalam dan merangsang untuk lebih intensifnya bercocok tanam praktis sistem fertigasi mikro yaitu teknologi irigasi tetes sederhana yang hemat air dengan  teknologi  pupuk cair dari garam-garam mineral yang diformulasikan secara khusus untuk teknologi Fertigasi.

Irigasi tetes sederhana dirancang untuk mendapatkan efisiensi irigasi yang tinggi, distribusi air dan hara yang lebih seragam dibandingkan dengan sistem irigasi yang lain. Rancangan yang dibangun terdiri dari sistem satu lajur, empat lajur, dan sistem multi lajur. Hasilnya, teknologi sistem fertigasi mikro ini setelah diaplikasikan terhadap tanaman cabai, tomat, semangka, melon dll sebagai kasus kajian, layak secara finansial.

Selain keuntungan secara finansial dari menggunakan teknologi sistem fertigasi mikro keuntungan lain yang dapat diperoleh adalah terjangkau, karena komponen sistem fertigasi mikro tersedia secara lokal dengan harga yang lebih murah, dapat digunakan untuk lahan yang sempit, hemat air, hemat tenaga, menghemat pemakaian pupuk, menghemat energi, dapat digunakan pada lahan yang bergelombang dan tidak rata, dimana pada sistem irigasi tradisional sangat sukar diterapkan, tleran terhadap salinitasdapat memperbaiki pengendalian penyakit tanaman, pemakaian air seragam, seluruh tanaman, mengurangi biaya pengolahan, dapat digunakan pada berbagai jenis tanaman.

Hambatan yang muncul pada sistem fertigasi adalah semakin mahalnya harga pupuk dan bahan-bahan kimia pembuat pupuk cair yang digunakan serta diperlukan keterampilan khusus untuk memformulasikannya.The Farmer (nutrisi) tanaman mempunyai

keunggulan  larut dalam air 100% dan sangat cocok untuk diaplikasikan pada sistem irigasi mikro, karena tidak akan meninggalkan sedimen pada sistem jaringan irigasi.

The Farmer  mengandung semua unsur hara, baik unsur makro maupun unsur mikro, sehingga kebutuhan tanaman akan unsur hara dapat dipasok dari The Farmer nutrient.The Farmer nutrient  dapat disimpan dalam jangka waktu lama dan tidak menimbulkan pengendapan yang berlebihan waktu dalam penyimpanannya.

The Farmer nutrient (Stock solution) mengandung unsur hara dengan konsentrasi relatif tinggi sebaiknya tidak langsung diberikan ke tanaman, tapi harus diencerkan lebih dahulu.

Adapun hambatan yang ditemui oleh petani yang terbatas modalnya untuk mengakses dan mendapatkan keuntungan finansial dari teknologi sistem fertigasi mikro adalah modal atau kredit untuk biaya investasi awal; masih terbatasnya pengertian dan pengalaman dalam teknis budidaya; kurang suka karena perhatiannya yang rendah, cash flow terbatas dan penggunaan input produksi yang kurang baik (bibit, pestisida dan penggunaan mulsa plastik perak hitam); infrastruktur di daerah perdesaan yang belum memadai khususnya sarana transportasi untuk membawa hasil pertanian ke pasar baik lokal maupun regional.

*Penulis : Paktani Hydrofarm

copas dari : http://www.facebook.com/groups/hidroponiku/doc/249916071685588/

Tentang INDOAGROW
kami adalah lembaga yang bergerak dalam pengembangan sumberdaya pertanian, menyediakan berbagai macam sarana produksi pertanian, dan konsultasi pertanian alamat : Dukuh Serut Desa Tegalontar Kec Sragi Pekalongan Telepon 081931723043 (WA), 081325666314, 08562813733 email: indoagrow@gmail.com

2 Responses to Rancangan Sistem Fertigasi Mikro Untuk Petani Berlahan Sempit

  1. udyanarta says:

    Saya tertarik dengan tanaman sistem fertigasi, dimana saya dapat belajar…? juga dimana mendapatkan peralatannya…? untuk mengatasi hama dan penyakit apakakah tanaman harus dikasih kelambu…? dan tanaman fertigasi apakah boleh kena guyuran air hujan…? terimakasih

Tinggalkan komentar